Di pelosok negeri, di balik bukit-bukit yang terjal dan jalanan yang berdebu, ada hati-hati yang haus akan cahaya ilmu. Mereka adalah saudara kita yang menanti, dan di sanalah, seorang dai memulai perjalanannya.
Setiap pagi, ia meniti jalan setapak dengan kaki-kaki yang lelah. Peluh dan pengorbanan tak pernah ia hitung, demi satu tujuan: menyampaikan kalam Illahi, mengajar Al-Qur'an, dan menghidupkan majelis di desa-desa terpencil. Napasnya tersengal, tenaganya terkuras, bukan karena ia tak kuat, tapi karena cintanya pada dakwah jauh lebih besar dari segala lelah.
Namun, keterbatasan jarak dan sulitnya medan sering kali menjadi penghalang. Ia hanya bisa menjangkau satu atau dua desa dalam sehari, padahal ada begitu banyak desa lain yang juga merindukan sentuhan ilmunya. Misi mulia ini terbentur pada keterbatasan fisik dan waktu.
Inilah kesempatan kita untuk menjadi bagian dari perjalanan suci ini.
Wakaf roda dua ini bukan sekadar memberikan sebuah motor. Ini adalah wakaf pergerakan.
Dengan satu putaran roda, ia akan mengantarkan sang dai lebih cepat, menembus batas waktu, menjangkau lebih banyak umat.
Dengan setiap kilometer yang ditempuh, ia akan membawa kabar kebaikan, menebarkan benih iman, dan menumbuhkan harapan.
Setiap kali dai tiba di tujuan, menyampaikan ilmu, dan mengajar Al-Qur'an, setiap huruf dan setiap pahala yang didapat akan mengalir juga sebagai amal jariyah untuk Anda.
Bayangkan, motor ini akan menjadi pabrik pahala yang tak pernah berhenti. Ia akan terus berputar, menghasilkan kebaikan, dan menjadi saksi di akhirat kelak, bahwa Anda telah menolong seorang pejuang dakwah untuk melanjutkan misinya.
Mari, jadilah penopang langkah dai di pelosok. Wujudkan wakaf ini, dan rasakan pahala yang terus mengalir, seluas jalanan yang ia tempuh dan sedalam ilmu yang ia sampaikan
Menanti doa-doa orang baik